Sabtu, 20 Mei 2017

Memaknai Kegagalan

Assalamu'alaikum...!!!

Haii olmaipren, saya kembaliiii, vakum 4 bulan lebih, ketimpa data-data, syukur tadi ada Satria Baja Hitam nolongin gue. *Halusinasi* wkwkwk :D

Beberapa teman nanyain, kenapa udah lama ngga post tulisan di blog? Yeahh saya akui, konsistensi menulis ini sulit banget.Apalagi kalau udah terbiasa ngetik di ms. excel yang notabene isinya angka-angka semua, susah seriusan mindahin angkanya ke postingan blog. wkwkwkwk #gaserius #ojobaper

Etapi ide itu munculnya kayak kamu kebelet gitu lho, suka tiba-tiba. Kayak sekarang nih, lagi asyik input data tetiba hati resah dan pengen curhat panjang lebar deh kayaknyaaaaa...

So, check this out..!!!


***

Siapa yang ngga pernah ngerasa gagal di dunia ini?

itu orang yang ngga pernah gagal artinya dia mujur banget. Seumur hidup jalannya mulus aja, mencita-citakan apapun tercapai, punya keinginan apapun juga tercapai. Ah fix lah ini, mujur banget gitu ya?

Maybe ada orang-orang seperti ya di dunia ini.

Tapi ada banyak juga yang kebalikannya. Udah usaha ini, usaha itu, gagal. Rencana ini, rencana itu ga berhasil. Jadilah sekarang pembahasan saya kali ini tentang bagaimana kita memaknai kegagalan.

Sebelumnya saya mau cerita. Adik bungsu saya, belum lama ini dia gagal masuk SMA impiannya, sedih sih sudah pasti. Saya bilang sama Dinda bahwa dia harus berfikir positif dari kegagalan ini. Ini kuat kaitannya sama sikap Husnudzan kepada Allah. Percaya aja bahwa Allah sebaik-baik perencana, dan takdir Allah itu tentu lebih baik.

Yakin aja bahwa Allah yang Maha Berkuasa, yang kekuasaan-Nya tidak berbatas, yang Maha Mengetahui apa-apa yang tidak hambanya ketahui, tentu Allah tahu apa yang terbaik bagi hambanya. Kalau keberhasilan kita bisa sambut dengan rasa suka cita, maka gagal juga harus kita terima dengan rasa sabar dan syukur. Masih banyak nikmat-nikmat lain yang wajib di syukuri, bukan malah meratapi kegagalan di satu hal. Jadilah ga habis-habis saya jelasin ke Dinda tentang hal ini.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

***

Semoga dari postingan singkat ini ada manfaat yang bisa diambil ya olmaipren.

See u next postingan,

-Tari-
 Si Kakak Sulung yang agak bawel tapi baik hati ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar